Keterbatasan Laporan Keuangan Menurut Ahli PSAK

 Laporan keuangan memberikan informasi tentang hasil-hasil yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. laporan keuangan adalah sumber dana yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi yang menyajikan posisi kekayaan dan laba perusahaan yang telah disusun oleh akuntan pada akhir periode perusahaan.  Kinerja laporan keuangan perusahaan yang sudah berjalan, terkadang seringkali terjadi setelah mengalami kemajuan ingin memperluas usahanya atau melakukan usaha yang baru. Bagi perusahaan yang memiliki modal sendiri hal ini tidak menjadi masalah, akan tetapi jika modal diperoleh dari pinjaman maka perlu dibuktikan laporan keuangan yang dapat meyakinkan para kreditur. Dari laporan inilah kreditur dapat menilai layak tidaknya suatu usaha dibiayai, serta seberapa jumlah dana yang perlu dibiayai oleh pihak kreditur.
 

Dalam menganalisi keuangan hendaknya menyadari akan sifat dan keterbatasan laporan keuangan agar dapat memanfaatkan laporan keuangan secara wajar dan hati-hati. Adapun sifat dan keterbatasan laporan keuangan menurut para ahli dan PSAK yang telah dirangkum adalah sebagai berikut :
  1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu laporan atas kejadian yang telah lewat bukannya masa kini, karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan.
  2. Laporan keuangan bersifat umum, yang dimaksud umum adalah bukan dimaksudkan untuk memnuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu.
  3. Penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dari berbagai timbangan.
  4. Akuntansi hanyalah melaporkan informasi material. Penerapan prinsip terhadap suatu paham atas pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan. Hal ini tidak dapat menimbulkan pengaruh material terhadap kebijakan laporan keuangan.
  5. Laporan keuangan bersifat konservatif. Dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa yang tidak pasti mengenai sistem pos, maka dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang lebih kecil.
  6. Laporan keuangan menekankan pada indeks ekonomi. Lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi pada hukumnya.
  7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, pemakaian laporan diasumsikan mamahami bahasa tehnik akuntansi atas sifat dari yang dilaporkan.
  8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi. Dapat menimbulkan variasi pengukuran sumber-sumber ekonomi dari tingkat kesuksesan antara perusahaan.
  9. Informasi yang bersifat kualitatif, banyak faktor-faktor yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.